Posts

Showing posts from February, 2016

GAYA BAHASA

GAYA BAHASA 1.       Ironi (sindiran halus) : sindiran yang dikatakan, kebalikan dari apa yang sebenarnya Contoh: Lekas betul abang pulang,  hari baru pukul satu malam (lekas betul=terlambat sekali) 2.       Sinisme : sindiran lebih kasar dari ironi yang bermaksud mencemoohkan Contoh: “Bersih benar badanmu, ya?” Kata ibu kepada anaknya yang belum mandi 3.       Sarkasme : sindiran yang sangat tajam dan kasar, hingga kadang-kadang menyakitkan hati. Contoh: Hai, binatang pergi engkau dari sini! 4.       Paradoks : gaya bahasa yang mengemukakan dua pengertian yang bertentangan sehingga sepintas lalu tidak masuk akal Contoh: Dia sering kesepian di kota besar yang ramai itu 5.       Antitesis : pengungkapan mengenai situasi, benda atau sifat yang keadaannya saling bertentangan, dan menggunakan kata-kata berlawanan arti Contoh: Besar kecil, tua muda, pria wanita ikut menyaksikan perlombaan itu 6.       Anakronisme : gaya bahasa yang menempatkan tokoh, peristiwa percakapan, dan unsur latar y

Menganalisis Teks Negosiasi baik melalui lisan ataupun tulisan.

Menganalisis Teks Negosiasi baik melalui lisan ataupun tulisan. Sebuah perundingan tidak akan berhasil jika dilakukan secara kaku dan egois, dapat dipastikan tidak akan terjadi kesepakatan. Padahal, tujuan sebuah negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan pihak-pihak yang bernegosiasi. Negosiasi umumnya dilakukan dalam bentuk dialog-dialog, dilakukan secara sopan dan menghargai pihak lain. Kata-kata sopan yang digunakan misalnya, tolong, silakan, cobalah, percayalah, bolehkah . Kata - kata tersebut sebenarnya kata – kata yang bersifat perintah tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara. Selain itu, kalimat perundingan dalam bentuk dialog biasanya pendek- pendek, menggunakan ragam bahasa nonbaku, dan banyak menggunakan kata- kata percakapan sehingga terkesan santai. Kata nonbaku bukan hanya kata- kata yang berasal dari bahasa daerah tetapi dapat juga kata serapan dari bahasa asing. Penggun

langkah-langkah penulisan teks negosiasi sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa.

langkah-langkah penulisan teks negosiasi sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa. Proses perundingan dalam suatu kegiatan oleh beberapa pihak disebut negosiasi. Disebut pula dengan perundingan untuk menyelesaikan perselisihan secara damai. Negosiasi merupakan salah satu bentuk kegiatan di masyarakat yang penting untuk dikuasai. Apalagi dalam era globalisasi ini, kemampuan negosiasi yang dimiliki oleh seseorang akan membantu keberhasilan menjalani hidup. Sebab, negosiasi diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Misalnya berdagang, mencari pekerjaan, berwirausaha, mencari pinjaman di bank, jual beli benda- benda bergerak maupun tak bergerak. Hampir seluruh kegiatan manusia memerlukan aktivitas negosiasi untuk menyelesaikannya. Negosiasi baik lisan maupun tulisan mempunyai ciri sebagai berikut. - melibatkan beberapa pihak - berupa bentuk langsung ( dialog) - ada problem / konflik - ada solusi dengan perundingan/ penawaran - ada kesepakatan Ciri-ciri

menganalisis isi teks negosiasi

menganalisis isi teks negosiasi Negosiasi sering disebut juga adu penawaran atau adu perundingan. Dalam berunding tentu ada sesuatu yang ingin dicapai. Pihak-pihak yang berunding tentu tidak mau merugi. Dalam perundingan selalu ada tawar –menawar sehingga nanti terjadi kesepakatan. Sebuah perundingan yang telah mencapai kesepakatan mempunyai kepastian yang tegas. Kesepakatan ini harus ditaati oleh kedua pihak yang berunding.Kesepakatan menandakan keberhasilan. Sebaliknya, sebuah perundingan yang tidak mencapai kesepakatan berarti perundingan itu gagal. Oleh sebab itu, sebuah negosiasi harus memperhatikan unsur tujuan, penawaran, alasan-alasan, solusi , dan akhirnya kesepakatan. Tujuan harus diperhatikan sebab dalam sebuah perundingan tentu ada target/ sasaran yang ingin dicapai bersama. Supaya tujuan ini tercapai, diperlukan penawaran- penawaran dengan alasan- alasan dari kedua pihak yang berunding. Bila alasan-alasan ini masuk akal, tentu akan tercapai kesepakatan. S

membandingkan teks negosiasi, baik lisan maupun tulisan.

membandingkan teks negosiasi, baik lisan maupun tulisan. Pada topik terdahulu telah dibahas tentang cara menginterpretasi teks negosisasi baik dari segi isi, makna kata, istilah, dan ungkapan yang ada di dalamnya. Pada pembahasan kali ini kita akan membandingkan isi dan ciri bahasa dari dua teks negosiasi yang berbeda. Mari kita mengingat kembali ciri bahasa negosiasi yaitu mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk mengikuti jalan pikiran kita. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan isi negosiasi dengan memakai kalimat negosiasi berupa permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. Proses negosiasi akan mengalami respon diterima atau ditolak. Banyaknya respon tersebut bergantung seberapa kuat argumentasi dan persuasi yang diberikan. Perhatikanlah! Perhatikan 2 contoh teks negosiasi di bawah ini! Teks negosiasi I: Percakapan terjadi di toko elektronik Aisya : Ma jadi kan beliin aku VCD? Mama : Setelah mama pikir-pikir lebih baik membeli laptop saja Ais, fu

menginterpretasi makna teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan

menginterpretasi makna teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan Pada topik kali ini kita akan mempelajari bagaimana menginterpretasi makna dari sebuah teks negosiasi. Sebelum mempelajari bagaimana cara menginterpretasi makna teks negosiasi, ada baiknya kita mempelajari dulu apa itu teks negosiasi. Teks negosiasi adalah teks yang berisi kesepakatan antara dua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan dalam sebuah dialog atau percakapan sehari-hari. Interpretasi berarti menafsirkan atau mengartikan. Jadi, menginterpretasi makna teks negosiasi adalah menafsirkan atau mengartikan isi kesepakatan yang sudah disepakati oleh dua belah pihak ketika terjadi sebuah perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Cara mencari makna teks negosiasi adalah dengan cara berikut ini. 1. Menemukan topik pembicaraan dalam percakapan. 2. Menemukan kalimat negosiasi (kalimat untuk meyakinkan pendapat kita agar diterima) Kalimat negosiasi dapat berupa permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetu

menginterpretasi makna teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan.

menginterpretasi makna teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan. Pada topik yang lalu kalian telah mempelajari apa itu teks negosiasi dan cara menginterpretasikan maknanya baik secara lisan maupun tulisan. Pada materi kali ini kita akan mempelajari ciri khusus teks negosiasi yang berkenaan dengan makna kata, istilah dan ungkapan yang dipakai dalam teks negosiasi. Perhatikan Percakapan antara pimpinan dan bawahan di sebuah ruangan Pimpinan : Konsumsi olahraga kita Sabtu besok masih tetap kan bubur kacang hijau? Bawahan : Masak tiap minggu bubur kacang hijau terus Pak, sekali-kali nasi kotak gitu, Pak. Serasa di posyandu kalau tiap minggu makan bubur kacang hijau hehehe. Pimpinan : Nasi kan makanan berat takutnya nanti tidak ada yang makan. Bawahan : Ya kalau tidak dimakan kan bisa dibawa pulang Pak, kita kan pulang siang. Pimpinan : Baiklah kalau begitu sekali-kali makan nasi baik juga. Bawahan : Bapak memang T O P deh. Bila kita interpretasikan teks di atas

mengenali dan menganalisis ciri kebahasaan teks negosiasi

mengenali dan menganalisis ciri kebahasaan teks negosiasi. Setelah kalian mampu menganalisis struktur teks negosiasi, kini saatnya bagi kalian untuk mengetahui ciri-ciri kebahasaan teks negosiasi. Namun, sebelum itu, perhatikanlah contoh negosiasi tawar-menawar antara penjual dan pembeli di bawah ini! perhatikanlah! Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silakan, mau cari apa? Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak? Penjual : Ada, Kak. Pembeli : Berapa harganya? Penjual : 2, 9 juta, Kak. Pembeli : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta. Penjual : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak. Pembeli : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana? Penjual : Belum boleh, Kak. Tipe ini baru keluar. Dua juta delapan ratus lima puluh deh. Pembeli : Wah, cuma turun lima puluh? Dua juta tujuh ratus, bagaimana, Mbak. Penjual : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua jut

menganalisis bentuk/struktur teks negosiasi

Pada pelajaran kali ini, kalian diajak untuk mengenal dan menganalisis bentuk/struktur teks negosiasi . Sebagai langkah awal, marilah kita pahami terlebih dahulu definisinya. Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial dua pihak atau lebih dan merupakan bagian dari proses komunikasi. Negosiasi atau perundingan diperlukan ketika ada perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak yang menimbulkan pertentangan. Oleh karena itu, negosiasi dilakukan untuk mencari kesepahaman antara kedua belah pihak, menghindari kerugian, dan mencapai kondisi yang saling menguntungkan. Contoh negosiasi yang sering muncul dalam keseharian adalah dalam kegiatan jual beli saat terjadi tawar-menawar. Sebelum melakukan negosiasi, akan lebih baik jika kita mampu memahami kaidah-kaidahnya. Anggaplah kaidah ini mampu memberikan gambaran kepada kita tentang definisi yang lebih lanjut mengenai negosiasi. Sebagai sebuah teks, negosiasi pun memiliki unsur atau struktur pembentuknya. Secara sederhan